MWC NU Musuk Adakan Ziarah ke Makam Pendiri NU di Jawa Timur

Rabu, 25 Desember 2024, pukul 20.00 WIB, sekitar 100 jamaah dari MWC Nahdlatul Ulama (NU) Musuk memulai perjalanan ziarah ke makam para pendiri NU di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan (ta’dziman) dan mencari berkah (tabarrukan) dari pengurus MWC NU Musuk kepada tokoh-tokoh besar yang telah berjasa mendirikan NU.

Ziarah ini dilakukan ke sejumlah makam ulama besar, yaitu:

1. KH. Kholil Bangkalan– ulama karismatik dari Bangkalan, Madura, yang dikenal sebagai guru dari para pendiri NU.

2. KH. Ridwan Abdullah – pencipta lambang NU yang sarat makna dan menjadi identitas organisasi hingga saat ini.

3. KH. Hasyim Asy’ari– pendiri NU sekaligus Rais Akbar pertama, yang makamnya berada di Tebu Ireng, Jombang.

4. KH. Bisri Syansuri– tokoh penting yang menjadi salah satu motor penggerak pendidikan pesantren modern di NU.

5. KH. Wahab Chasbullah– ulama yang dikenal dengan peran strategisnya dalam mendirikan dan membesarkan NU.

Setiap kunjungan ke makam dipenuhi dengan suasana khidmat. Tahlil di setiap lokasi makam dipimpin langsung oleh para Kyai dari MWC NU Musuk, yang menambah kekhusyukan jamaah. Bacaan doa dan tahlil ini menjadi sarana memohon keberkahan dan mengingat jasa-jasa besar para pendiri NU.

Para jamaah terlihat sangat antusias dan penuh semangat dalam mengikuti perjalanan ziarah ini. Momen ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar jamaah sekaligus memperdalam rasa cinta dan hormat kepada para ulama NU yang telah berjuang untuk agama dan bangsa.

Ketua MWC NU Musuk menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi refleksi bagi seluruh jamaah untuk terus melanjutkan perjuangan para pendiri NU dalam berdakwah dan berkhidmat kepada umat. “Semoga keberkahan dari para ulama ini menjadi pendorong semangat kita untuk terus menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan memperkuat peran NU di tengah masyarakat,” tuturnya.

Ziarah ini diharapkan menjadi tradisi yang terus dipertahankan oleh MWC NU Musuk dan generasi penerus, sehingga nilai-nilai keilmuan dan perjuangan para ulama dapat terus hidup dalam hati setiap warga NU.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *