Musuk, 3 Januari 2025 – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Musuk terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat silaturahmi dan soliditas organisasi melalui kegiatan Turun ke Bawah (TURBA). Kegiatan ini berlangsung rutin setiap Jumat malam Sabtu selama 10 minggu berturut-turut, dimulai pada 8 November 2024 hingga 10 Januari 2025. TURBA diadakan secara bergilir di sepuluh Pengurus Ranting NU yang diadakan di Kecamatan Musuk, dengan agenda utama membangun umat yang berkualitas dan penuh ilmu .
Malam ini, putaran kesembilan dilaksanakan di Ranting NU Pagerjurang dengan mengusung tema “Bersatu Padu Khidmat di NU dalam Membangun Umat yang Berkualitas dan Penuh Ilmu.” Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus MWC NU, tokoh masyarakat, pemerintah desa, serta warga setempat yang antusias mendukung program-program NU.
Kepala Desa Pagerjurang, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program MWC NU Musuk. Beliau menyampaikan peta wilayah, jumlah penduduk, dan potensi yang ada. Pemerintah Desa Pagerjurang siap bersinergi dengan menempatkan wakil-wakilnya dalam struktur pengurus dan lembaga MWC NU. Selain itu, Pemdes Pagerjurang juga berencana bekerja sama dengan para pengurus NU dalam budidaya tanaman alpukat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga Pagerjurang melalui hasil panen yang bernilai ekonomis tinggi. “Kami sangat mendukung segala upaya MWC NU dalam membangun umat yang lebih baik. Sinergi antara Pemdes dan NU adalah langkah strategis untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkokoh nilai-nilai keislaman di desa ini,” ujarnya. Ketua Tanfidziyah MWC NU Musuk, Kyai Kheroni, juga sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Pemdes dan masyarakat Pagerjurang. Beliau mengajak semua pihak untuk terus berjuang bersama dalam struktur dan lembaga NU, demi menyukseskan program-program jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah direncanakan.
Kyai Kheroni, Ketua Tanfidziyah MWC NU Musuk juga menekankan pentingnya program Coin NU, yaitu gerakan infaq dari warga NU untuk warga NU. “Melalui program ini, kita wujudkan semangat gotong royong dan kemandirian organisasi. Ini adalah langkah nyata untuk membangun umat manusia yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing,” tegasnya. Kemudian yang menarik dari program jangka panjang adalah akan dibangun ruang sekretariat untuk semua banom dengan dua lantai di gedung MWC NU yang harapannya agar semua banom berkas administrasi investarisnya bisa dipersempit di ruang kerja masing-masing.
Kegiatan TURBA ini menjadi wadah strategi bagi MWC NU Musuk untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan khidmat dalam organisasi. Selain itu, kerja sama yang dibangun dengan pemerintah desa, seperti program budidaya alpukat, menunjukkan bahwa NU tidak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini, tidak hanya penyampaian program akan tetapi MWC NU Musuk juga membacakan itruksi bahwa Habaib bukan keturunan Nabi Muhammad SAW.
Pengurus Ranting NU Pagerjurang juga memeriahkan acara ini dengan mempersembahkan hadroh Ansor Fatayat Pagerjurang. Putaran terakhir TURBA yang diselenggarakan berlangsung di Pengurus Ranting NU Musuk pada Jumat malam Sabtu mendatang, 10 Januari 2025. Dengan semangat kebersamaan yang terus terjalin, MWC NU Musuk optimis dapat mewujudkan visi membangun umat yang berkualitas, penuh ilmu, dan sejahtera.