Pelantikan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Wonosegoro

WONOSEGORO-Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali melantik pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Wonosegoro Munggu 4 Mei 2025. Pada kesempatan yang sama, dilangsungkan pelantikan pengurus Muslimat NU Kecamatan Wonosegoro dan pengurus Fatayat NU Kecamatan Wonosegoro.

Pembacaan surat keputusan (SK) disampaikan oleh Sekretaris PCNU Kabupaten Boyolali Kiyai Imron Hartomo, S.Ag. Sedangkan pembacaan baiat dipimpin oleh Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Boyolali KH. Anangsyah Effendi Zaqlul Pasya, ME. Acara pelantikan berlangsung lancar dan mendapat apresiasi dari para tamu undangan lantaran pelantikan pengurus MWC NU Wonosegoro dan badan otonom (banom) berlangsung di satu tempat dan satu waktu.

Pelantikan tersebut juga istimewa lantaran dihadiri Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa pesan kepada pengurus baru menjaga kekompakan. ”Menjadi pengurus yang solid dan tangguh agar program-program yang direncanakan dapat berjalan sesuai harapan,” paparnya.

Pengurus MWC NU Wonosegoro, Fatayat dan Muslimat diharapkan selalu menjaga umat. Sebab, NU tak terlepas dari jamaah yang harus mendapat perhatian dalam hal segala bidang. ”Kami harapkan NU bersinergi dengan pemerintah. Bermanfaat untuk umat,” harap Dwi Fajar Nirwana.

Pada kesempatan tersebut dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Boyolali KH. Iqbal Mulyanto, S.Ag. Dalam sambutannya memperkenalkan para pengurus PCNU yang hadir sangat banyak. Hal ini menandakan bahwa soliditas pengurus tetap terjaga. ”Bagi pengurus MWC yang baru, kami harapkan segera melaksanakan musyawarah kerja untuk menentukan arah kebijakan organisasi,” harapnya.

” Pengurus harus ikhlas. Tidak membuat program yang muluk-muluk, yang penting sinergi dengan PCNU. Salah satunya melaksanakan intruksi PCNU terkait pembentukan pengurus anak ranting,” tegasnya.

Sebagai puncak acara pembinaan dari Wakil Katib Am PBNU Gus Aunullah A’la Habib. Disampaikan bahwa NU adalah organisasi besar yang harus diurus secara profesional. Program kerja harus koheren dengan PBNU. ”Setiap organisasi pasti ada hambatan yang harus diselesaikan dengan arif dan bijaksana. Organisasi adalah kerja bersama sehingga soliditas sangat penting,” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *