Suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid memanggil Abu Nawas ke istananya. Raja terkenal sebagai penguasa yang sangat cerdas dan gemar menguji kecerdikan rakyatnya, terutama Abu Nawas.
Setibanya di istana, Raja berkata, “Abu Nawas, aku mendengar kau adalah orang yang sangat cerdik. Kali ini, aku ingin menguji kemampuanmu. Aku punya 10 ekor unta, dan aku ingin kau membaginya kepada tiga orang secara adil. Tetapi ingat, bagian mereka harus sesuai dengan permintaan masing-masing: orang pertama meminta setengah dari jumlah unta, orang kedua meminta sepertiga, dan orang ketiga meminta sepersepuluh. Lakukanlah tanpa memotong seekor unta pun!”
Abu Nawas terdiam sejenak, menggaruk-garuk kepalanya. Ia tahu bahwa pembagian ini mustahil dilakukan jika hanya dengan 10 ekor unta. Tapi sebagai orang yang terkenal licik tapi bijak, Abu Nawas tidak ingin mengecewakan Raja.
“Ampun, Tuanku,” kata Abu Nawas dengan penuh hormat. “Untuk memenuhi perintah Anda, izinkan saya meminjam seekor unta dari istana.”
Raja yang penasaran setuju. Kini jumlah unta menjadi 11 ekor. Dengan senyum penuh keyakinan, Abu Nawas mulai membagi unta-unta tersebut.
- Orang pertama meminta setengah dari jumlah unta, yaitu 11 ÷ 2 = 5,5, tapi Abu Nawas memberikan 5 ekor unta.
- Orang kedua meminta sepertiga, yaitu 11 ÷ 3 ≈ 3,67, tapi Abu Nawas memberikan 3 ekor unta.
- Orang ketiga meminta sepersepuluh, yaitu 11 ÷ 10 = 1,1, dan Abu Nawas memberikan 1 ekor unta.
Setelah pembagian selesai, Abu Nawas menghitung ulang jumlah unta yang telah dibagi: 5 + 3 + 1 = 9 ekor. Masih tersisa 2 ekor unta, termasuk unta yang dipinjam dari istana.
Abu Nawas kemudian mengembalikan unta pinjaman kepada Raja. “Tuanku, inilah unta Anda kembali. Pembagian telah selesai dengan adil dan tanpa melanggar permintaan siapa pun.”
Raja tertawa terbahak-bahak melihat kecerdikan Abu Nawas. “Kau benar-benar pintar, Abu Nawas! Sekali lagi kau berhasil mengatasi tantangan dariku. Aku sangat puas.”
Sejak itu, nama Abu Nawas semakin harum sebagai orang yang cerdik dan pandai mencari solusi, bahkan untuk masalah yang tampaknya mustahil.